
Hidup dan kehidupan manusia bagaikan roda yang berputar terus menerus tanpa mengenal waktu. manusia mempunyai akal untuk memaknai dirinya dan kemampuan untuk menciptakan suatau yang bermakna dalam kehidupannya. sesuatu yang diciptakan manusia mempunyai nilai berpungsi dan berperan ditengah-tengah komunitasnya bahwa manusia diberikan tugas dan tanggung jawab untuk memelihara melestarikan serta mengarahkan nilai-nilai tersebut secara vertikal dan horisontal.
Manusia Toraja adalah manusia berbudaya yang menciptakan nilai-nilai bagi kehidupannya yang terejawatahkan melalui simbol-simbol nilai yang tersimbolkan pada tongkonan layuk merupakan jati diri manusia toraja yang sarat akan nilai kepemimpinan dan persekutuan kepada yang ilahi, sesama dan lingkungan persekutuan tongkonan kepemimpinan tongkonan dan tongkonan sebagai tempat dan pusat tidaklah bertantangan dengan injil sebab nilai persekutuan tongkonan, kepemimpinan tongkonan dan sebagai tempat dan pusat adalah holistik dan mewakili nilai persekutuan dan kepemimpinan gereja.
Persekutuan dan kepemimpinan dalam gereja terpusat pada sang pendiri gereja yaitu yesus kristus. dialah pemimpin sejati yang senantiasa memelihara dan mengayomi seluru umatnya sebab persekutuan dalam gereja adalah persekutuan sebagai tubuh kristus keluaraga allah dengan kristus sebagai kepalah atau pimpinanya, karena itu nilai persekutuan pada tongkoan layuk (kapasaran, kasiulura,kada situru, kasinggaran,kombong kasiturunsan, sikamasean, siangkaran dan to ke aluk) sejajar dengan nilai persekutuan dalam gereja yaitu kedamaian, kekeluargaan, saling mengasihi gotong-royong dan ketaatan kepada injil dan sangat relevan dalam kehidupan berjemaat.
Video Terkait :